Donderdag 28 Maart 2013

BUs Amfibi

the amfibi bus by european bus Tamasya dengan bus mungkin sudah menjadi hal biasa bagi kebanyakan orang, demikian juga tamasya dengan kapal juga bukan hal yang baru. Tapi bagaimana kalau bertamasya dengan bus yang juga kapal? Gabungan dari keduanya tentu belum terbayang bukan?

The GTS AmphiCoach-1 adalah kendaraan penumpang amphibi yang didesain oleh desainer Skotlandia, George Smith. Dan proyek pembangunan unit pertamanya dilakukan di Malta. Prototipe ini kemudian diuji di Marsaxlokk Bay, Malta.


Prototipe adalah "hand made" (tidak menggunakan peralatan manufaktur sekelas pabrik) yang dikerjakan di sebuah pulau selama tiga tahun sejak 2004 hingga 2007, dengan kontribusi yang cukup besar dari para mantan pekerja Drydocks di Malta. Oleh Smith dikatakan bahwa keterampilan dan bantuan mereka adalah "tak ternilai".

www.AstroDigi.com


Harga GTS AmphiCoach-1 setelah diproduksi masal berkisar £ 280,000. (280 ribu poundsterling). Salah satu pemesannya adalah pemilik kawasan wisata pantai di Budapest, Hungaria. Dan unit kedua adalah dipesan oleh seorang pemilik resort di Belfast.

www.AstroDigi.com


GTS Amphicoach-1 ini sepenuhnya telah memenuhi sertifikasi EU (sertifikasi bagi kendaraan hasil manufaktur untuk digunakan oleh publik Eropa). Dan selanjutnya akan diproduksi masal oleh GS Specialist Vehicles. Kendaraan ini juga disebut sebagai "Waterbus".

www.AstroDigi.com


Bus ini dilengkapi dengan mesin Iveco Tector Common Rail Turbo Diesels Intercooler 2/4 WD. Dilengkapi dengan transmisi otomatik yang dapat dipindahkan ke mode transmisi manual. Panjang keseluruhan dari depan hingga kebelakang adalah 12 meter, dan mempunyai lebar dari kiri ke kanan 2,5 meter.

www.AstroDigi.com


Saat masuk kedalam air keempat roda dapat masuk ke dalam badan bus, dan dikeluarkan kembali saat akan kembali kedarat. Kecepatan bus ini standar seperti halnya bus biasa saat berada di darat, sedangkan saat berada di air, bus ini dapat melaju hingga 20 Knot.


Bagaimana? Luar biasa bukan? Semoga tidak lama lagi ada tempat wisata di Indonesia yang memilikinya :)

sumber : astrodigi.blogspot.com

Discovery by Laksana karoseri

Salah satu segmen peserta pameran Indonesia International Motor Show 2012 di Jakarta yang menarik perhatian pengunjung adalah stan karoseri bus.
Ada tiga karoseri yang berpartisipasi di IIMS 2012 ini. Yakni, Adi Putro dari Malang, Rahayu Santosa dari Bogor, dan Laksana dari Kota Ungaran, Jawa Tengah.
Laksana menampilkan empat bus di IIMS 2012 ini, masing-masing tiga bus besar dan satu bus medium. Tiga bus besar masing-masing adalah satu bus kota low floor, dan dua bus untuk segmen pariwisata dan angkutan antarkota Discovery dan Legacy Sky. Seluruh bus didesain menggunakan pendingin udara.
Dari tiga bus besar yang dipamerkan, bus Discovery paling menarik perhatian pengunjung karena merupakan bus model terbaru yang diperkenalkan Laksana dan tampil pertama kali ke publik di ajang IIMS 2012.
Adi, staf penjualan Karoseri Laksana yang ditemui Tribun di lokasi pameran, Sabtu (29/9/2012) mengatakan, Discovery dipasarkan Laksana untuk menyasar segmen operator bus reguler. Bodi bus ini bisa dibangun dengan menggunakan platform sasis bermesin depan maupun belakang. "Costumer juga bisa memesan bus ini dengan opsi berpendingin udara (AC) maupun non-AC," kata Adi.
Adi menjelaskan, Discovery diluncurkan untuk menggantikan model bus besar Proteus yang life cycle-nya sudah berusia delapan tahun dan butuh penyegaran model.
Adi menjelaskan, sejauh ini sambutan pasar cukup bagus terhadap model ini. Sejumlah PO di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera menyatakan minat mereka memesan model ini untuk penambahan maupun peremajaan armadanya, misalnya PO Sumber Kencono di Mojokerto, Jawa Timur.
Adi menjelaskan, harga jual bus ini bergantung pada opsi fitur yang diingini operator. Misalnya jika dengan menggunakan AC Denso tipe LD8, ada penambahan harga sekitar Rp 87,5 juta, atau kalau menggunakan AC merek Thermo King berkisar Rp 90 juta- Rp 115 juta. Pelat bodi bus ini Adi klaim cukup tebal, menggunakan baja stainless 1,1 milimeter plus tambahan antikarat.
Sumber : tribunnews.com